Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

Salah satu pembangkit listrik yang implementasinya masih jarang di Indonesia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa atau disingkat PLTBm. Konsep konversi energi ini menggunakan biomassa berupa bahan organik hasil proses fotosintesis, termasuk produk dan limbah, sebagai sumber energi.

Energi biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan-bahan hayati seperti tumbuhan, pertanian, perkebunan dan limbah organik industri dan domestik. Contoh paling sederhana dari biomassa adalah kayu, yang telah digunakan sejak lama. Pembakaran kayu dapat menghasilkan energi panas dan uap.

Pengertian PLTBm

Pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar yang ditransformasikan dari bahan biologis dan organik. Penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan kerugian karena populasi dan kebutuhan energi meningkat. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya krisis BBM di masa depan.

Dari situlah lahir ide pemanfaatan energi alternatif dari biomassa. Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, pembangkit listrik tenaga biomassa jauh lebih bersih, sehingga dapat mengurangi emisi karbon. Menggunakan limbah untuk menghasilkan listrik juga dapat menghindari pembentukan gas metana saat limbah dikirim ke TPA. Pada tahun 2005, penggunaan energi biomassa di Indonesia mencapai 32 persen. Angka itu tertinggi kedua setelah minyak. Namun, penggunaan biomassa secara tradisional sudah jauh berkurang sehingga tidak bisa lagi dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil.

Sumber energi biomassa

Pembangkit listrik tenaga biomassa menerapkan prinsip mengubah limbah menjadi listrik melalui proses konversi panas. Ada berbagai jenis limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTBm seperti:

Limbah pertanian - Barang yang berasal dari limbah pertanian, yaitu jerami, kain goni, kotoran unggas dan hewan ternak lainnya. Biogas - Umumnya sumber energi ini terbuat dari bahan organik seperti bahan tumbuhan, kotoran manusia, pupuk kandang, dan lain-lain.

Tanaman energi - Tanaman tertentu yang berpotensi menghasilkan energi dikembangkan dan ditanam secara komersial dalam skala besar. Beberapa jenis tanaman energi adalah kedelai, rami, jagung dan gandum. Produk yang dihasilkan oleh tanaman energi meliputi etanol, butanol, metanol, propanol, dan biodiesel.

Kayu - Bahan bakar ini paling populer di seluruh dunia. Kayu adalah bentuk paling sederhana dari biomassa. Namun penggunaan bahan bakar kayu biasanya berbahaya bagi lingkungan, sehingga perlu dicari keseimbangan saat menanam pohon.