launchora_img

Ini Yang Sebenarnya Terjadi... (Part.1)

Info


"Kita putus.."

"Mengapa?"

"Aku masih sayang dia.."

"Hmm, begitu. Oke. Baiklah."

"Apa kau baik-baik saja?"

"Tentu saja. Memangnya aku anak kecil? Aku bisa mengerti."

"Maaf."

"Tidak apa-apa. Santai saja."

"Kalau begitu terima kasih. Aku pulang dulu."

"Hati-hati dijalan."


Ini yang sebenarnya terjadi...

"Kita Putus.."

Dua kata yang dengan cepat masuk kedalam telingaku, tapi berjalan lebih lambat dari detikan jarum. Perlahan masuk kedalam hati dan mulai mengukir luka.

Aku bodoh. Aku tau alasan dibalik terungkapnya kata-kata itu tapi aku tetap bertanya seolah rasa sakit yang kualami saat itu belum cukup.

Lututku goyah, gravitasi hampir saja menang. Mataku mulai berair. Banyak hal muncul dalam pikiran. Nyaris aku bertanya, apakah aku benar-benar terlihat dimatamu? Apakah aku hanya lelucon? Apakah aku dicintai olehmu? apakah aku pernah menang melawan wanita itu?

Mungkin kala itu, tubuh dan pikiranku tidak sependapat. Aku tidak mau menerima alasannya, laki-laki ini keterlaluan! Tapi mulutku terlanjur bicara. Tidak! bukan ini keinginanku. Bukan ini yang mau kukatakan.

Aku tidak mau mengerti, tapi anehnya aku benar-benar mengerti. Aku tau, aku tak punya pilihan lain selain setuju dengan keputusannya. Kata maafnya tulus, dan kini semua benar-benar selesai. Tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk mempertahankan hubungan ini.

Ingatan tentang bagaimana kami memulainya, singgah sebentar dalam benak. Tentang perasaan menggelitik perut saat kami bertukar kabar. Tentang kesenangan yang bersembunyi dibalik rasa malu ketika kami bertemu. Tentang hentakan keras jantung saat kami dekat. Tentang setiap perhatian, hadiah, semangat dan waktu yang kami habiskan bersama.

Ah, sekarang bukan lagi kami tapi aku dan dia. Kutatap punggungnya yang semakin mengecil didepan mataku, berharap dia berbalik dan melihat bahwa aku masih disini, berharap bahwa kejadian tadi hanya sekedar lelucon april mob. Tapi dia tetap maju, mantap melangkahkan kaki, melirikpun tidak. Wah. Dia memang laki-laki hebat. Dan kemudian, dia hilang dari pandangan.

Air mata tumpah, kali ini tidak bisa kutahan. Kuserahkan diri ini kepada bumi. Detakan jantung kali ini berbeda. Aku tidak menyukainya. Aku berteriak keras dalam hati. Sangat keras hingga kurasakan kulit wajahku memanas. Kulepaskan semua yang kubendung dari tadi. Meronta dalam diam.

Dan sebelum akhirnya aku mencoba berdiri, kuputuskan untuk berdoa.

"Terima kasih."

"Semoga kau bahagia."



Be the first to recommend this story!
launchora_img

Stay connected to your stories

Ini Yang Sebenarnya Terjadi... (Part.1)

12 Launches

Part of the Love collection

Published on February 07, 2017

Recommended By

(0)

    WHAT'S THIS STORY ABOUT?

    Characters left :

    Category

    • Life
      Love
      Poetry
      Happenings
      Mystery
      MyPlotTwist
      Culture
      Art
      Politics
      Letters To Juliet
      Society
      Universe
      Self-Help
      Modern Romance
      Fantasy
      Humor
      Something Else
      Adventure
      Commentary
      Confessions
      Crime
      Dark Fantasy
      Dear Diary
      Dear Mom
      Dreams
      Episodic/Serial
      Fan Fiction
      Flash Fiction
      Ideas
      Musings
      Parenting
      Play
      Screenplay
      Self-biography
      Songwriting
      Spirituality
      Travelogue
      Young Adult
      Science Fiction
      Children's Story
      Sci-Fantasy
      Poetry Wars
      Sponsored
      Horror
    Cancel

    You can edit published STORIES

    Language

    Delete Opinion

    Delete Reply

    Report Content


    Are you sure you want to report this content?



    Report Content


    This content has been reported as inappropriate. Our team will look into it ASAP. Thank You!



    By signing up you agree to Launchora's Terms & Policies.

    By signing up you agree to Launchora's Terms & Policies.